1 terdakwa kasus mutilasi 4 warga Nduga di Mimika meninggal dunia
December 24, 2022
Jayapura, Jubi – Salah satu dari lima prajurit Brigade Infanteri Raider 20/Ima Jaya Keramo yang menjadi terdakwa kasus pembunuhan dan mutilasi empat warga Nduga di Kabupaten Mimika, Kapten Inf Dominggus Kainama meninggal dunia di Kota Jayapura pada Sabtu (24/12/2022). Ia diduga meninggal karena serangan jantung.
Informasi itu dikonfirmasi Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman. “Benar satu tersangka telah meninggal dunia tadi siang di Rumah Sakit Dian Harapan Waena, pukul 12.10 WIT,” kata Herman Taryaman di Kota Jayapura, Sabtu.
Kapten Inf Dominggus Kainama adalah Perwira Seksi Pengamanan Ops Brigif R 20/lJK/3 yang tengah menjalani persidangan dalam perkara pembunuhan dan mutilasi empat warga Nduga yang terjadi di Kabupaten Mimika pada 22 Agustus 2022 lalu. Keempat warga Nduga yang menjadi korban pembunuhan dan mutilasi itu adalah Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Lemaniel Nirigi, dan Atis Tini.
Dalam persidangan di Pengadilan Militer III-19 Jayapura, Kota Jayapura, pada 12 Desember 2022, Kapten Inf Dominggus Kainama bersama Pratu Rahmat Amin Sese, Pratu Rizky Oktaf Muliawan, Pratu Robertus Putra Clinsman, dan Praka Pargo Rumbouw didakwa melakukan pembunuhan berencana secara bersama-sama (dakwaan primair, Pasal 340 KUHP Jo Pasal 55 (1) Ke-1 KUHP). Pada dakwaan subsidair, Kapten Inf Dominggus Kainama dan anak buahnya didakwa melakukan pembunuhan secara bersama-sama Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 (1) Ke-1 KUHP.
Hingga Dominggus Kainama meninggal pada Sabtu, persidangan dalam kasus pembunuhan dan mutilasi itu masih berlangsung dan memasuki tahapan pemeriksaan saksi. Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan terdakwa Kapten Inf Dominggus Kainama diduga meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya.
Sebelum meninggal, Kainama mengeluh dadanya sakit, dan mengalami sesak nafas. Kainama kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Dian Harapan, Kota Jayapura, dan sempat mendapat penanganan medis darurat oleh dokter. Akan tetapi, nyawanya tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. “Saat ini jenazah Kapten Inf DK masih berada di Rumah Sakit Dian Harapan,” ujar Herman. (*)
Writer: Alexander Loen | Editor: Aryo Wisanggeni G
Link:
