Yakobus Dumupa
Saya selalu berpendapat bahwa
membunuh seseorang atau sekelompok orang atas alasan atau kepentingan apapun
tidak dibenarkan, sekalipun banyak aturan perundang-undang yang melegalkan
pembunuhan karena alasan atau kepentingan tertentu. Alasan saya sederhana saja,
yakni karena setiap orang diciptakan oleh Allah, maka yang berhak dan berwenang
membunuh atau mencabut nyawa (meninggal dunia) seseorang atau sekelompok orang
adalah Allah sendiri.
Karena itu, menurut saya, orang yang membunuh seseorang atau sekelompok
orang telah merampok hak dan kewenangan Allah. Konsekuensinya, orang yang
membunuh seseorang atau sekelompok orang telah melakukan dosa. Bahkan orang
tersebut telah bertindak seolah-olah melebihi kedudukan Allah. Dan konsekuensi
dari dosa adalah hidup abadi di neraka setelah kematian.
Saya berharap kepada orang yang gemar membunuh, entah
atas inisiatif pribadi, atas perintah orang lain, atau atas kepatuhan terhadap
institusi tertentu, agar hentikan tindakan pembunuhan dengan alasan atau
kepentingan apapun. Apabila memang ada masalah tertentu, maka solusinya adalah
“bicara” (secara damai), bukan “dentuman peluru” (secara kekerasan). Orang yang
menangani masalah dengan melakukan tindakan kekerasan dan mengabaikan tindakan
damai, apapun alasannya, pada prinsipnya telah melakukan pelanggaran hak asasi
manusia.
Untuk kedepan, saya berharap
kepada semua pihak agar menghentikan tindakan kekerasan dalam menangani masalah
tertentu. Tidak boleh rakyat dibunuh oleh penguasa (terutama oleh anggota TNI
dan POLRI) secara membabi-buta. Tidak boleh rakyat dibunuh “atas nama”
pembangunan, sebab sejatinya pembangunan dilaksanakan untuk memenuhi
kepentingan dan kebutuhan rakyat. Hormatilah hak asasi dan kedaulatan rakyat
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dan hormatilah kedaulatan,
hak dan kewenangan Allah dalam kehidupan ini. Sebab, orang yang gemar membunuh
pun, cepat atau lambat akan mati juga, sebab tidak ada orang yang akan hidup
abadi di dunia ini.
Marilah kita hidup untuk
memuliakan Tuhan, menghormati sesama manusia, dan menghargai alam semesta.
Allah sayang kita.
(Dumupa Odiyaipai)