Diplomat Selandia Baru dan staf Kemlu cek perkembangan pencarian pilot Susi Air
February 13, 2023
Jayapura, Jubi – Sejumlah tiga diplomat Selandia Baru dan dua staf Kementerian Luar Negeri RI datang ke Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Kedatangan mereka untuk memantau perkembangan pencarian Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru yang disandera kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB sejak 7 Februari 2023 lalu.
Keterangan pers tertulis yang diterima Jubi dari Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih pada Senin (13/2/2023) menyebutkan bahwa ketiga diplomat Selandia Baru itu adalah Brendan Andrew Stanbury (Wakil Kepala Misi Diplomatik Selandia Baru untuk Asean), Patrick John Fitzgibbon, dan Alexander Mcsporran (keduanya dari Kedutaan Besar Selandia Baru). Sementara dua staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang mendampingi mereka adalah Dionisius Elvan Swasono, dan Nicolas Hendrik Theodorus.
Pada Senin siang, ketiga diplomat Selandia Baru itu mengikuti pertemuan yang dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa di Timika. Mereka membahas perkembangan pencarian Phillip Mark Mehrtens yang diduga disandera kelompok TPNPB yang dipimpin Egianus Kogoya.
Ketiga diplomat Selandia Baru itu menyampaikan harapannya agar Philip Mark Mehrtens dapat ditemukan dalam keadaan selamat, dan dapat segera dibebaskan. Mereka kemudian meninjau rumah sakit di Mimika yang akan dijadikan tepat penanganan kedaruratan dalam hal ada evakuasi.
Pada 7 Februari 2023, kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang dipimpin Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air dengan call sign PK-BVY yang mendarat di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. TPNPB juga menyatakan telah menangkap dan menyandera pilot pesawat itu, Philip Mark Mehrtens.
Pangkogabwilhan III, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa menyampaikan permintaan dukungan masyarakat internasional agar dapat membicarakan masalah penyanderaan Philip Mark Mehrtens dengan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). “Kami juga minta dukungan Internasional untuk membicarakan kepada Komisionir Tinggi Dewan HAM Internasional terkait masalah tersebut diatas,” kata Nyoman Cantiasa, sebagaimana dikutip dari keterangan pers tertulis yang diterima Jubi. (*)
Writer: Alexander Loen | Editor: Aryo Wisanggeni G
Link:
